/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://ani.cursors-4u.net/others/oth-9/oth845.cur), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Rabu, 09 Maret 2016

KOMODITAS DURIAN KAWASAN AGROPOLITAN



Hmmmmm.....siapa ga tau buah durian yang rasanya manis...legit...dan lembut di lidah....di probolinggo selain terkenal dengan mangganya....juga terdapat wilayah penghasil durian yaitu kecamatan Lumbang.... Tiris dan krucil.....


Durian adalah tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang, tinggi 27 - 40 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm, lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengkilat, permukaan bawah buram, tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat kemerahan. 


Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng - berwarna putih hingga cokelat keemasan, berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun. Perbanyaan Generatif (biji). 

  1. Perkembangan Tanaman Durian
Tanaman durian mulai populer dan banyak dikenal masyarakat, sehingga tidak asing lagi jika kebanyakan orang telah mengkonsumsi buah durian. Di Kabupaten Probolinggo kawasan Agropolitan, buah durian ini cukup banyak ditemui di Desa Lambang kuning, Branggah, dan Negoro rejo. Dari ketiga Desa tersebut bisa di ambil rata – rata setiap Desa memiliki luasan lahan sekitar 3 Ha untuk tanaman durian. Hal ini menunjukkan bahwa durian menjadi ikon dari ketiga desa ini, karena buah yang dihasilkan cukup banyak. Faktor yang mendukung terwujudnya keberhasilan petani durian ini adalah dengan adanya kekompakan para petani yang didukung langsung oleh petugas penyuluh lapang yang membentuk suatu kelompok tani disetiap Desa yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan suatu komoditas unggulan. Salah satu kelompok tani yang telah sukses dibentuk adalah kelompok tani Sejahtera yang berada di Desa Lambang kuning, kelompok tani ini beranggotakan 30 orang yang diketuai oleh Bapak Sunayi. Sebagian besar kelompok tani sejahtera membudidayakan tanaman durian, yang sampai saat ini mencapai 335 pohon durian.


  1. Manfaat Tanaman Durian
Arilus atau salut biji dari buah durian umumnya dimakan dalam keadaan segar. Daging buah yang
dimasak sebagai sayuran. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur dengan jeringau (Acorus calamus), digunakan untuk menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku). Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar (sembelit).
 Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid. Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional. Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit durian yang telah dimakan sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan meletakkannya di sudut ruangan. Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya kemerah-merahan. Ringan, namun tidak begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan sebagai perabot rumah, peti-peti pengemas, dan bahan konstruksi ringan di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan dengan tanah.
  1. Segmen Pasar
Pemasaran buah durian yang dilakukan oleh petani cukup sederhana, dengan membuka kios – kios dipinggir jalan ketika musim panen telah tiba. Kegiatan ini dilakukan petani untuk menarik perhatian para wisatawan yang lewat, agar mereka mau singgah untuk membeli buah durian. Ada juga sebagian petani yang menjual langsung kepada pengepul atau pedagang besar yang datang langsung ke lahan, sehingga mereka tidak sulit untuk mencari pelanggan. Untuk harga durian cukup bervariasi, mulai dari kisaran Rp. 30.000 untuk ukuran durian kecil, hingga harga Rp 70.000 untuk durian dengan ukuran besar. Ada juga cafe durian yang letaknya berada di desa Waturiti Kecamatan Lumbang yang menyediakan berbagai aneka makanan dan minuman dari durian. Contohnya pada daftar menu tertera jus durian, dan aneka makanan lain seperti ayam bakar. Di kebun durian ini pengunjung bisa langsung memilih durian dan memetik langsung dari pohon.


1 komentar:

  1. waduhhh,,,,udah lengkap ya infone sama foto dokumentasine..cocok banget,,siip

    BalasHapus